Penerjemah

Cari

Jumat, 20 Mei 2022

MAKANAN GOSONG TIDAK MENYAKITI SIAPAPUN

Mantan presiden India, DR. Abdul Kalam berkata, “Waktu aku masih kecil, ibuku memasak makanan untuk kami. Suatu malam dia membuat makan malam setelah seharian bekerja keras,

Ibu meletakan sepiring ‘sabzi’ dan roti gosong didepan Ayahku".


Aku menunggu untuk melihat apakah ada respon negatif dari Ayah terhadap  roti gosong itu. 

Ternyata Ayahku tenang saja makan rotinya, Ayah bertanya padaku, "bagaimana kegiatan di sekolahmu hari ini?".

Aku tidak ingat apa yang kukatakan padanya malam itu, tapi yang aku ingat aku mendengar Ibu meminta maaf kepada Ayah atas roti yang gosong itu.

Aku tak akan pernah lupa yang ayah katakan, sambil tersenyum ayah mengatakan, "Sayang, aku sesekali suka makan roti gosong”, sambil mencium kening Ibu.

Malamnya sebelum tidur aku mencium pipi Ayah, mengucapkan selamat malam. Aku bertanya apa Ayah benar-benar menyukai rotinya yang gosong.

Ayah memelukku,

“Ibumu melalui hari yang berat dengan pekerjaan hariannya dari bangun sampai tidur lagi, dan tentu Ibumu benar-benar lelah. Roti gosong tidak pernah menyakiti siapapun, kata-kata kasarlah yang akan "menyakiti” hati Ibumu".

"Kau tahu Nak? hidup ini penuh dengan hal-hal yang tidak sempurna dan orang-orang yang tidak sempurna. Ayahpun bukan lelaki sempurna, belajarlah untuk menerima "ketidak-sempurnaan" itu supaya kamu bisa menikmati kebahagiaan bersama keluargamu nanti".

APRESIASI KEPADA ANAK

Hampir setiap pagi, terutama hari Jumat Yahya selalu membantu saya mempersiapkan agenda Nasi Gratis Jogja. Tentunya sesuai kapasitas anak usia 3 tahun. Seperti membantu menata 1 - 2 menu atau membawakan kantong berisi menu makan. Lebih tepatnya diseret 😅 Namun setidaknya nalar seorang balita sudah terasah sejak dini untuk membantu kegiatan orang tuanya.

Setelah selesai menata menu Gratis NGJ, Yahya selalu minta untuk di foto. Dengan rambut istimewanya dan senyum lebar mata sipitnya, membuat agenda harian bersama Nasi Gratis Jogja terasa menyenangkan. Apalagi setelah lihat hasil fotonya, Yahya selalu riang gembira.

Sebagai bentuk terimakasih dan apresiasi saya kepada anak karena telah membantu, kemudian saya belikan satu karton susu kotak, dengan catatan untuk stok satu bulan. Agar melatih anak disiplin dan mengontrol diri dalam meminum susu kotak tersebut untuk tidak boros.

Prinsip saya adalah apresiasi itu wajib ditunjukkan kepada anak, ketika anak melakukan hal-hal baik sekecil apapun itu. Tidak selalu berwujud benda, namun bisa sebuah ucapan terimakasih, ucapan selamat, pelukan ataupun lainnya yang bisa menumbuhkembangkan rasa percaya diri pada sang anak. Rasa untuk ingin dihargai itu selalu ada di setiap manusia, maka dari itu mari kita selaku orang tua jangan sungkan untuk menghargai dan sesekali menunjukkan apresiasi terhadap kegiatan positif anak - anak kita sejak dini.