Penerjemah

Cari

Rabu, 11 Desember 2019

NASI GRATIS JOGJA



Mungkin banyak yang bertanya, program apa itu? Siapa pemiliknya? Kok di etalase namanya Abu Hamdan dan Yahya Abizar? Dan masih banyak pertanyaan lainnya. 

Maka dalam tulisan ini akan kami jawab garis besarnya; 

Kegiatan sedekah Nasi Gratis Jogja (NGJ) ini adalah inisiasi kami berdua Alumni SMTI YOGYAKARTA 2006 untuk berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Baik itu musafir, dhuafa, anak sekolah, buruh, petani, pedagang keliling, relawan ambulan, sopir truk dan sesiapapun itu tanpa melihat latar belakang siapa mereka. Di etalase, Hamdan dan Yahya adalah nama anak kami. 

Agenda ini juga ingin berbagi inspirasi kepada mereka para dermawan untuk mengisi etalase tsb, yang kami sebut Si Naryo ( NAsi gRatis YogyakartO) Boleh nasi, roti, minuman atau bahan baku mentah lainnya.


Namun kami tetap memperhatikan UKM kuliner di sekitar NGJ. Jangan sampai kehadiran kami dianggap menurunkan omzet para pedagang sarapan. Oleh karena itu, kami setiap minggu memesan 450 nasi bungkus kepada para pedagang makanan yang notabene tetangga kami.


Intinya kami ingin berbagi kebahagiaan kepada siapapun yang membutuhkan dan tidak terbatas oleh suku, agama, ras dan antar golongan. 🙏🏻

Update Selasa, 19 Mei 2020

Alhamdulillah banyak media yang tertarik meliput dan mewawancarai Tim Nasi Gratis Jogja, berikut liputan TV dan artikel berita lengkap tentang Nasi Gratis Jogja silakan klik di;

PORTAL WEB METRO TV

PORTAL WEB TAGAR.ID

PORTAL WEB TRIBUN.COM

PORTAL WEB SUARA.COM

PORTAL WEB AKURAT.CO

PORTAL WEB YOUTUBE.COM

PORTAL WEB VIDIO.COM

Ttd.
Nasi Gratis Jogja.
Menebar kebaikan untuk sesama.

Selasa, 12 November 2019

TUJUAN AKHIR


Seorang manager yang memiliki gaji 100 juta perbulan tengah berdiri di tepi pantai dan memandang ke arah laut, ketika seorang nelayan merapatkan perahunya.
Manager itu bertanya :
"Berapa lama waktu yang anda habiskan untuk menangkap ikan sebanyak ini?"
“Tidak lama, cukup 5 jam,” jawab nelayan.
“Mengapa tidak pergi lebih lama lagi dan menangkap lebih banyak lagi ?”
“Ini sudah cukup buat keluargaku.”
“Apa yang Anda lakukan diluar menangkap ikan?”
“Bermain dengan anak-anakku, tidur siang, makan siang bersama keluargaku, mengantar dan jemput anak ke sekolah, bermain gitar, ngobrol dengan teman-temanku, ya, hidup yang begitu kunikmati.”
“Aku punya ide untuk membantumu,” ujar si manager.
“Aku lulusan master dari Amerika, Saranku, habiskan waktumu lebih banyak utk menanggkap ikan, beli perahu yang lebih besar, dapat lebih banyak uang, beli lagi beberapa perahu. 
Jangan jual ikan keperantara, jual langsung ke pengolahan sampai Anda memiliki pabrik sendiri.
Kendalikan produk, distribusi dan produksinya.
Setelah itu anda pindah ke kota besar, kemudian ke luar negeri untuk mengembangkan usaha ini.”
“Menarik, tapi berapa lama waktu yg dibutuhkan supaya aku bisa seperti itu?” tanya nelayan mulai tertarik.
“Lima belas tahun paling cepat. Dua puluh tahun paling lambat,” jawab si manager.
“Setelah itu apa Pak ?”
“Inilah bagian yang paling menarik,
Anda bisa menjual saham perusahaan di bursa dan menghasilkan uang miliaran.”
“Wah, miliaran ya."
"Lalu apa setelah itu Pak?”
“Lalu, Anda bisa istirahat dan pulang ke rumah.
Pindah ke desa kecil di tepi laut, memancing, bermain dengan anak-anak, tidur siang, makan bersama istri, mengantar anak ke sekolah, bermain gitar serta ngobrol dengan teman2 dekat.:
"Oooooooh..
kalau TUJUAN AKHIR nya cuma itu, sekarang SAYA SUDAH MENDAPATKAN apa yang SAYA INGINkan,
Kalau menunggu 20 tahun lagi, anak-anak saya sudah besar,
jadi gak mungkin lagi saya bermain dan mengantar mereka ke sekolah" sahut si nelayan sambil meninggalkan manager yang kebingungan.
Pesan si Nelayan :
Jangan lewatkan GOLDEN MOMENT bersama ANAK-ANAK & KELUARGAmu.
Karena HAL INDAH ini TIDAK AKAN TERULANG DUA KALI.
May You be Well & Happy
Semoga kesejahteraan ada pada Anda sekalian

SC Timeline FB

Selasa, 05 November 2019

Kisah Seorang Anak Laki-Laki dan Ayahnya.

Seorang Anak, menelpon Ayahnya yang tinggal pisah rumah dengan ibunya.
Pagi itu, Ibunya sakit dan tidak bisa mengantar Anaknya sekolah seperti biasanya.
Jarak sekolah 1 KM dari rumahnya, dan si Anak bertubuh lemah. 
Pagi itu jam 06.00 si Anak menelpon Ayahnya :

Anak : "Ayah, antarkan aku sekolah."

Ayah : "Ibumu kemana?"

Anak : "Ibu sakit Ayah, tidak bisa mengantarkanku ke sekolah, kali ini Ayahlah antarkan Aku ke sekolah."

Ayah : "Ayah tidak bisa, Ayah nanti terlambat ke kantor, kamu naik angkot saja atau ojek."

Anak : "Ayah, uang Ibu hanya tinggal 10 ribu, Ibu sakit, kami pun belum makan pagi, tak ada apa-apa di rumah, kalau Aku pakai untuk ongkos, kasihan Ibu belum makan, juga Adik-adik nanti makan apa Ayah?"

Ayah : "Ya sudah kamu jalan kaki saja ke sekolah, Ayah juga dulu ke sekolah jalan kaki. Kamu Anak laki-laki harus kuat."

Anak : "Ya sudah, terimakasih Ayah."

Si Anak mengakhiri telpon dengan Ayahnya.
Dihapusnya air mata di sudut matanya. Lalu berbalik masuk kamar, ketika Ibunya menatap wajahnya, dia tersenyum.

Ibu : "Apa kata Ayahmu, Nak?"

Anak : "Kata Ayah, iya Ibu. Ayah kali ini yang antar Aku ke sekolah."

Ibu : "Baguslah, Nak. Sekolahmu jauh, kamu akan kelelahan kalau harus berjalan kaki. Doakan Ibu lekas sembuh ya, biar besok Ibu bisa antar kau ke sekolah."

Anak : "Iya Ibu, Ibu tenang saja, Ayah yang antar, Ayah bilang Aku tunggu di depan Gang supaya cepat Ibu."

Ibu : "Berangkatlah, Nak! Belajar yang rajin, yang semangat."

Anak : "Iya Ibu."

Tahun berganti tahun. Kenangan itu tertanam dalam ingatan si Anak.

Dia sekolah sampai pasca sarjana dengan biaya beasiswa. Setelah lulus, dia bekerja di perusahaan asing dengan gaji yang besar.
Dengan penghasilanya, dia membiayai hidup Ibunya, membantu menyekolahkan adik-adiknya sampai sarjana.

Satu hari, saat di kantor Ayahnya bertelpon.

Anak : "Ada apa Ayah?"

Ayah : "Nak, Ayah sakit. Tidak ada yang mengantarkan Ayah ke rumah sakit."

Anak : "Emang istri Ayah kemana?"

Ayah : "Sudah pergi Nak, sejak Ayah sakit-sakitan."

Anak : "Ayah, Aku sedang kerja. Ayah ke rumah sakit naik taxi saja."

Ayah : "Kenapa kamu begitu? Siapa yang akan urus pendaftaran RS dan lainya. Apa supir taxi? Kamu Anak Ayah, masa Ayah sakit, kamu tidak mau bantu mengurus?"

Anak : "Ayah, bukankah Ayah yang mengajarkan Aku mengurus diri sendiri? Bukankah Ayah yang mengajarkan Aku bahwa pekerjaan lebih penting daripada Istri sakit dan Anak? 
Ayah, Aku masih ingat, satu pagi Aku menelpon Ayah minta antarkan ke sekolahku, waktu itu Ibu sakit, Ibu yang selalu antarkan kami anak-anaknya. Yang mengurus kami seorang diri, namun Ayah katakan Aku pergi jalan kaki. 
Tubuhku lemah, sekolahku jauh, namun Ayah katakan Anak laki-laki harus kuat. Dan Ayah katakan Ayah pun dulu berjalan kaki ke sekolah, maka Aku belajar bahwa karena Ayah lakukan demikian maka Aku pun harus lakukan yang sama. Saat Aku sakit pun hanya Ibu yang ada mengurusku, saat Aku membutuhkan Ayah. 
Aku ingat kata-kata Ayah, Anak laki-laki harus kuat.
Ayah tahu? 
Hari itu pertama kali Aku berbohong kepada Ibu, Aku katakan iya Ayah yang akan antarkanku ke sekolah, dan meminta Aku menunggu di depan Gang.
Tapi Ayah tahu?
Aku jalan kaki seperti yang Ayah suruh, di tengah jalan Ibu menyusul dengan sepeda, Ibu bisa tahu Aku berbohong. 
Dengan tubuh sakitnya Ibu mengayuh sepeda mengantarkan Aku ke sekolah.
Ayah mengajarkanku, pekerjaan adalah yang utama, Ayah mengajarkan Aku kalau Ayah bisa maka walaupun tubuhku lemah Aku harus bisa. 
Kalau Ayah bisa ajarkan itu, maka Ayah pun harus bisa."

Si Ayah terdiam. Sepi di seberang telpon.

Baru disadarinya, betapa dalam luka yang ditorehkannya di hati Anaknya.

Anak adalah didikan orang tua, 
Bagaimana kita bersikap, memperlakukan mereka kita sama saja sedang mengajarkan mereka bagaimana memperlakukan kita kelak ketika tua dan renta.

Si Anak dosa?
Mungkin...
Si Anak durhaka?
Barangkali...
Yang jelas Ayahnya yang membuat Anaknya demikian.

Dan kelak orang tua membuat pertanggungjawabannya masing-masing kepada Sang Khaliq, Yang Punya Anugerah yang dititipkan kepada masing-masing.
Menjadi orang tua bukan karena menanam benih atau karena melahirkan.
Menjadi orang tua, karena mengasuh, mendidik, menyayangi, memberi waktu, perhatian, mengayomi, mencurahkan perhatian dan kasih sayang. 
Menjadi orang tua tidak ada kata pensiun.
Finishnya hanya kematian.

Silahkan share jika dirasa bermanfaat.
SC Timeline FB


Rabu, 30 Oktober 2019

Pemuda yang Terkenal di Langit.



Tidak banyak yang tahu kemuliaan Uwais Al-Qarni. Seorang pemuda miskin asal Yaman yang tidak dikenal di bumi, namun terkenal di langit. Ia berasal dari Qabilah Murad, lalu dari Qarn. Qarn sendiri adalah bagian dari Murad.

Uwais Al-Qarni sangat dicintai Rasulullah SAW dan penghuni langit. Dalam sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan Imam Muslim: “Sesungguhnya tabi’in yang terbaik adalah seorang pria yang bernama Uwais. Ia memiliki seorang ibu dan dulunya berpenyakit kulit (tubuhnya ada putih-putih). Perintahkanlah padanya untuk meminta ampun untuk kalian,” demikian sabda Nabi kepada Umar bin Khattab.

Uwais Al-Qarni berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang. Meskipun cacat, ia adalah pemuda yang saleh dan sangat berbakti kepadanya ibunya. Ibunya adalah seorang perempuan tua lumpuh. Uwais tak pernah lelah merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya. Hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan.

"Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat mengerjakan haji," pinta Ibunya.

Uwais terkejut, perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh melewati padang pasir tandus yang panas. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Namun Uwais sangat miskin dan tak memiliki kendaraan.

Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seeokar anak lembu, Kira-kira untuk apa anak lembu itu? Tidak mungkinkan pergi Haji naik lembu. Subhanallah, ternyata Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi beliau bolak-balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. "Uwais gila.. Uwais gila..." kata orang-orang. Ya, kelakuan Uwais memang sungguh aneh.

Tak pernah ada hari yang terlewatkan ia menggendong lembu naik turun bukit. Makin hari anak lembu itu makin besar, dan makin besar tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi karena latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi.

Setelah 8 bulan berlalu, sampailah musim Haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 Kg, begitu juga dengan otot Uwais makin membesar. Ia menjadi kuat mengangkat barang. Tahulah sekarang orang-orang apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari. Ternyata ia latihan untuk menggendong Ibunya.

Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Mekkah. Alangkah besarnya cinta Uwais kepada ibunya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya.

Uwais berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Ka'bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata ketika melihat Baitullah. Di hadapan Ka'bah, ibu dan anak itu berdoa. "Ya Allah, ampuni semua dosa ibu," kata Uwais. "Bagaimana dengan dosamu?" tanya ibunya heran.

Uwais menjawab, "Dengan terampunnya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari Ibu yang akan membawaku ke surga."Itulah keinginan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Allah Swt pun memberikan karunia-Nya, Uwais seketika itu juga disembuhkan dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih di tengkuknya.Hikmah dari disisakannya bulatan putih di tengkuk itu sebagai tanda bagi Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasulullah SAW untuk mengenali Uwais.Umar dan Ali sengaja mencari Uwais di sekitar Ka'bah karena Rasullah SAW berpesan: "Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kamu berdua pergilah cari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman. Dia akan muncul di zaman kamu, carilah dia. Kalau berjumpa dengan dia mintalah doa untuk kamu berdua."

Kisah Pertemuan Umar dengan Uwais Al-Qarni
Dikutip dari Rumaysho, Usair bin Jabir berkata, ‘Umar bin Al Khattab ketika didatangi oleh serombongan pasukan dari Yaman, ia bertanya, “Apakah di tengah-tengah kalian ada yang bernama Uwais bin ‘Amir?” Sampai ‘Umar mendatangi ‘Uwais dan bertanya, “Benar engkau adalah Uwais bin ‘Amir?” Uwais menjawab, “Iya, benar.” Umar bertanya lagi, “Benar engkau dari Murod, dari Qarn?” Uwais menjawab, “Iya.”

Umar bertanya lagi, “Benar engkau dahulu memiliki penyakit kulit lantas sembuh kecuali sebesar satu dirham.” Uwais menjawab, “Iya.”

Umar bertanya lagi, “Benar engkau punya seorang ibu?” Uwais pun menjawab, “Iya.”

Lalu Umar berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda: “Nanti akan datang seseorang bernama Uwais bin ‘Amir bersama serombongan pasukan dari Yaman. Ia berasal dari Murad kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya.”

Umar pun berkata, “Mintalah kepada Allah untuk mengampuniku.” Kemudian Uwais mendoakan Umar dengan meminta ampunan pada Allah. Umar kemudian bertanya kepada Uwais, “Engkau hendak ke mana?” Uwais menjawab, “Ke Kufah”.

“Bagaimana jika aku menulis surat kepada penanggung jawab di negeri Kufah supaya membantumu?” kata Umar. Uwais Al-Qarni menjawab, “Aku lebih suka menjadi orang yang lemah (miskin).”

Kata Imam Nawawi, Uwais adalah orang yang menyembunyikan keadaan dirinya. Rahasia yang ia miliki cukup dirinya dan Allah yang mengetahuinya. Tidak ada sesuatu yang nampak pada orang-orang tentang dia. Itulah yang biasa ditunjukkan orang-orang bijak dan wali Allah yang mulia.

Kamis, 26 September 2019

ALUR PERPANJANGAN SIM



Perpanjangan SIM, Surat Ijin Menikah eh Mengemudi dilakukan setiap lima tahun sekali seperti ketika kita memilih Presiden Indonesia beberapa waktu lalu. SIM sangat penting bagi pengguna kendaraan bermotor, baik roda dua, tiga, empat, lima dan seterusnya. Terkadang karena lima tahun sekali kita lupa syarat apa saja yang perlu dibawa saat akan perpanjangan SIM tersebut.
Melalui tulisan ini akan saya beberkan langkah-langkah sebelum melakukan perpanjangan SIM, yaitu a.l;
1. NIAT, ya niat sangat penting karena kalau ga niat ya ga bakal pergi ke SIM Corner.
2. SIM, pastikan Anda memiliki SIM yang masa berlakunya sudah hampir habis.
3. KTP, sebagai WNI tentu harus punya ini.
4. UANG. Berapa? Tergantung SIM model apa? A, B atau C. Kita ambil contoh SIM C kita siapkan setidaknya Rp 200.000.

Setelah keempat elemen tersebut sudah lengkap, mari pagi-pagi kita melakukan perjalanan ke barat bareng Sun GoKong. Kebetulan SIM Corner ada di wilayah barat rumah saya. Kita skip cerita di perjalanan, langsung kita ke Te Ka Pe. Eeaaa.

1. SIM dan KTP harus difoto kopi sebanyak 2 lembar. Kemudian kita kumpulkan fotokopian tersebut di tempat yang telah disediakan. Kita tunggu dipanggil petugas. Sambil menunggu, boleh sambil ngopi-ngopi atau sarapan karena mungkin tadi belum sarapan.
2. Petugas memanggil nama kita, sekaligus kita menyerahkan SIM dan KTP asli ke petugas dan petugas memberikan formulir pendaftaran kepada kita. Formulir kita isi sesuai petunjuk yang ada. Tidak perlu terburu-buru.
3. Formulir yang sudah diisi kita serahkan ke loket kesehatan. Kita tunggu lagi dan kita habiskan kopi dan sarapan tadi.
4. Petugas kesehatan memanggil nama kita dan akan memeriksa badan kita. Tekanan darah, tinggi badan, berat badan dan buta warna. Di loket ini kita membayar Rp 35.000. Dan ingat, cek kesehatan hanya boleh di tempat perpanjangan SIM lho ya.
5. Selanjutnya kita serahkan formulir ke teller BRI untuk SIM C bayar Rp 75.000.
6. Kita tunggu sebentar dan kemudian dipanggil untuk foto-foto selfie, pastikan ketampanan dan kecantikan Anda terjaga karena akan terpampang nyata di SIM selama 5 tahun ke depan. Kita cek dulu data diri dan akan diambil sidik jari serta tanda tangan.
7. Setelah selesai foto, scan sidik jari dan tanda tangan, SIM akan dicetak. Tunggu sebentar.
8. SIM selesai dicetak dan diserahkan kepada kita. Pastikan data SIM benar. Kemudian kita keluar dan SIM akan dilaminating oleh petugas bayar Rp 10.000.
9. Di atas kita bawa Rp 200.000, cek kesehatan Rp 35.000, perpanjangan Rp 75.000 dan laminating Rp 10.000 total Rp 120.000 sisa Rp 80.000. Sisanya bisa buat jajan di jalan 😅

Demikian langkah-langkah perpanjangan SIM lima tahunan ini. Semoga bermanfaat. Salam.

NB: masa berlaku SIM dihitung sejak dikeluarkannya SIM bukan tanggal lahir lagi dan jangan sampai masa berlaku SIM habis, karena jika habis kita wajib bikin SIM baru yang biayanya pun lebih mahal dan waktunya pun semakin lama. SIM baru bisa di top up uang maksimal Rp 2.000.000 yang bisa digunakan untuk berbagai macam hal pembayaran digital.

Sabtu, 14 September 2019

BERDAGANG ITU

Dagang itu bukan perkara laku sedikit atau banyak..

Dagang itu bicara tentang mental..
Mental bahwa dagang itu :
tak selalu laku,
tak selalu mulus..
kadang sepi pembeli..
kadang untung sedikit..
Seringkali juga rugi banyak..😊

Tapi..
Seni berdagang tetaplah indah...

Saat laku...
Rejeki itu derasnya sederas air hujan yang paling deraas..menguji pedagang untuk bersyukur dan tidak sombong, serta tidak lalaikan kewajiban dari Allah.

Tapi...
Saat sepi?
Sepinya seperti kemarau yang kering, Kering kerontang...
Sebaiknya juga tetap hening..
maka ia diuji dengan pedih dan sabar.

Dan inilah yang harus dijalani, bagaimana pun Allah menentukan takdir-Nya

Dan yang harus terus diyakini adalah:
Inilah jalan nafkah,
yang terkandung berlimpah di dalamnya banyak berkah...

Inilah jalan nafkah,
yang bisa memperbanyak teman & menambah kawan juga menjalin tali siraturrohim yang erat kepada karib kerabat serta menjalin ukhuwah dengan para sahabat.

Inilah jalan nafkah,
Yang Rasul dan para Sahabat lakukan...

Inilah jalan nafkah,
Yang 9 pintunya terbuka..
Untuk mereka yang mau bersusah payah tanpa keluh kesah...

Dan juga yang mesti diingat..
Harta hasil dagang, bukanlah semata mata kekayaan yang bisa kita dapatkan...

Tapi...
Seberapa besar dari harta itu bisa bermanfaat untuk membahagiakan keluarga juga orang lain..baik miskin atau fakir

Karena kebahagiaan hakikatnya adalah disaat kita mampu membahagiakan keluarga dan orang lain yang membutuhkan..
Dan juga meninggikan kalimat Allah di muka bumi dari andil harta kita..

Semakin banyak uang yang kita kumpulkan, semakin banyak yang bisa kita amalkan..meskipun untuk beramal sholeh tak melulu dengan uang.

Jadi...
Teruslah berdagang
Teruslah memburu omzet juga profit , tapi tentu tidak lupa ketika barang dagangan dan harta sampai nisab wajib berzakat...

Sedikit atau banyak hasil yang didapat itu tetaplah indah, karena itulah seni dalam berdagang..ada rasa syukur tersendiri yang hanya bisa dirasakan seorang pedagang...baik dalam suka maupun duka.

Selamat menjadi pedagang yang profesional, Amanah dan mampu menjadi manfaat bagi sesama. Aamiin

Tetap Semangat !!

Jumat, 13 September 2019

ANAKNYA KOK BELUM JALAN?


Sedikit cerita nih ya bund.. Tetanggaku dulu pnya anak usia nya 1Tahun 3 bulan dan anak tak kunjung jalan, mulai deh bnyak yg nanyakin, ngbandingi dgn anak mereka, bahkan ngata2ain.. Stelah sampai drumah si ibu jelas sedih dan bertnya2 dlm hati knp anak nya seperti ini dan tdk sperti ank lain yg aktif uda bisa lari ksana kesini dan si ibu mulai berfikir utk militer'in si anak dengan lebih giat lagi dan memperpnjang waktu latihan jalan dengan cara di tateh ,pagi, siang, sore, malam trus di tateh  sampai si anak lelah krna trus di paksa si ibu agar cepet jalan, bbrpa hari brlalu dan akhir nya si anak jatuh sakit karna kelelahan ..bukan karna kelelahan tapi karna mulut mulut julid mereka yg tidak bertanggung jawab..!!! Bayangin yah bund betapa sakit yg di rasakan si anak karna trus di paksa jalan, anak yg jdi korban.!!😈😈
STOP ngebanding bandingi anak, Allah menitipkan anak pada kita untuk di rawat, di didik dengan penuh kasih sayang dan di buat bahagia bukan untuk ajang perlombaan.
.
Saya pribadi slalu berusaha merawat mizyan menjadi bayi yg bahagia dan saya tdk memaksakan mizyan harus jalan,bahkan saya tdk memberikan Alat berupa baby walker pada usia dini utk memaksanya berjalan ,biar lah dya berjalan dengan Alami kalau dya blom mau jalan jangan paksa dan jika mmg sudah waktu nya jalan dya pasti akan jalan .
STOP MOM SHAMING..!!! .
.
.
.
.
.
. 📝Alhamdulilah sekarang mizyan sudah bisa ngelangkah 2-3 langkah

Source from @tips_mpasi
#momshaming #julid #parenting #mpasi - #regrann

Senin, 09 September 2019

CARA MEMUTUS SIKLUS ANAK NAKAL



Saat ngopi bareng mas Dodik Mariyanto di teras belakang rumah, iseng-iseng saya buka obrolan dengan satu kalimat tanya:

"Mengapa anak baik biasanya semakin baik, dan anak nakal biasanya semakin nakal ya mas?"
Mas Dodik Mariyanto mengambil kertas dan spidol, kemudian membuat beberapa lingkaran-lingkaran.
"Wah suka banget, bakalan jadi obrolan berbobot nih", pikir saya ketika melihat kertas dan spidol di tangan mas Dodik.

Mas Dodik mulai menuliskan satu hadist:

*رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِد*ِ
_*“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua”*_

Artinya setiap anak yang baik, pasti membuat ridho orangtuanya, hal ini akan membuat Allah Ridho juga.

Tapi setiap anak nakal, pasti membuat orangtuanya murka, dan itu akan membuat Allah murka juga.

"Kamu pikirkan implikasi berikutnya dan cari literatur yang ada untuk membuat sebuah pola", tantang mas Dodik ke saya.
Waaah pak Dosen mulai menantang anak baik ya, suka saya.

Setelah membolak balik berbagai literatur yang ada, akhirnya saya menemukan satu tulisan menarik yang ditulis oleh kakak kelas mas Dodik, yaitu mas Dr. Agus Purwanto DSc. di sana beliau menuliskan bahwa anak nakal dan anak baik itu bergantung pada ridho dan murka orangtuanya.

Akhirnya kami berdua mengolahnya kembali, membuatnya menjadi siklus anak baik (lihat gambar siklus 1) dan siklus anak nakal ( lihat siklus 2)

Siklus Anak Baik ( siklus 1)
➡️ Anak Baik -> orangtua Ridho -> Allah Ridho -> keluarga berkah -> bahagia -> anak makin baik.

Siklus Anak nakal ( siklus 2)
⛔ Anak Nakal -> orangtua murka -> Allah Murka -> keluarga tidak berkah -> tidak bahagia -> anak makin nakal.

Kalau tidak ada yang memutus siklus tersebut, maka akan terjadi pola anak baik akan semakin baik, anak nakal akan semakin nakal.

*Bagaimana cara memutus siklus Anak Nakal ?

▶️ ternyata kuncinya bukan pada anak melainkan pada ORANGTUANYA.
Anak Nakal -> *ORANGTUA RIDHO* ->Allah Ridho -> keluarga berkah -> bahagia -> anak jadi baik.

Berat? iya, maka nilai kemuliaannya sangat tinggi. *Bagaimana caranya kita sebagai orangtua/guru bisa ridho ketika anak kita nakal?*
ini kuncinya:
*َإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ“*

*Bila kalian memaafkannya...menemuinya dan melupakan kesalahannya...maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 64:14).*

*Caranya* orangtua ridho adalah menerima anak tersebut, memaafkan dan mengajaknya dialog, rangkul dengan sepenuh hati, terakhir lupakan kesalahannya.

Kemudian sebagai pengingat selanjutnya, kami menguncinya dengan pesan dari Umar bin Khattab:

⭐Jika kalian melihat anakmu/anak didik mu berbuat baik, maka puji dan catatlah, apabila anakmu/anak didikmu berbuat buruk, tegur dan jangan pernah engkau mencatatnya.
(Umar Bin Khattab)

 saya dapat do'a seperti ini, artinya:

🌻"Ya Allah, aku bersaksi bahwa aku ridho kepada anakku (dg menyebutkan nama anak) dg ridho yang paripurna, ridho yg sempurna dan ridho yg paling komplit. Maka turunkanlah ya Allah keridhoan-Mu kepadanya demi ridhoku kepadanya.

🌾Tidak ada anak nakal, yang ada hanyalah anak belum tau.

🌹Tidak ada anak nakal, yang ada hanyalah orang tua yang tak sabar.

🌺 Tak ada anak nakal, yang ada hanyalah pendidik yang terburu-buru melihat hasil

Semoga bermanfa'at
Barakallahu fiikum...
silahkan share jika bermanfaat...

Tulisan ini ditulis oleh ibu septi peni wulandani founder institut ibu profesional, istri dari bapak Dodik Mariyanto 

Dan versi lengkapnya bisa dicek ke web komunitas ibuprofesional.com

#selfreminder #parenting #copas

Rabu, 26 Juni 2019

MENJADI PRIBADI RATA-RATA ITU TIDAKLAH HINA

Subuh ini saat turun di Stasiun Tawang, ada peristiwa sederhana tapi berkesan.

Sebelum kereta berhenti, aku sudah jalan ke pintu gerbong. Ada satu mbak di depanku, aku urutan kedua, jadi bisa melihat cukup jelas yang terjadi di muka pintu.

Seorang petugas menyiapkan tangga pijakan buat penumpang di pintu gerbong. Tapi gerbong berhenti dalam posisi ada tiang menghalang persis di tengah pintu keluar.

Kulihat petugas tadi berusaha memposisikan tangga supaya bisa sedekat mungkin dengan kaki penumpang. Terdengar "dung-dung" benturan tangga pijakan dan tiang ketika petugas itu memepetkan tangganya semepet mungkin ke mulut pintu.

Mbak di depanku melangkah hati-hati menginjak tangga di kiri mulut pintu. Tangga itu bergoyang. Gerbong kami ndilalah memang mandeg di ujung stasiun yang tanahnya tidak rata.

Aku giliran turun berikutnya. Saat kupijak, tangga itu bergoyang-goyang lagi. Petugas tadi masih berdiri di dekat tangga, mengamati.

Sebelum menjauh dari gerbong, sempat kulihat si petugas berjongkok. Dia memungut batu dari rel di bawah gerbong, lalu memasangnya sebagai ganjal tangga pijakan, supaya tidak goyang-goyang lagi.

Aku melangkah pergi, tapi benakku masih memikirkan petugas tadi.

Dia sebetulnya bisa saja taruh tangga pijakan asal-asalan di muka pintu lalu pergi. Yang penting kewajiban sudah gugur kan? Peduli amat tangganya goyang-goyang. Dia bisa saja tidak peduli. Tapi dia memilih untuk berusaha memposisikan tangga sebaik mungkin, berusaha membuatnya sestabil mungkin untuk dipijak. Dia melakukan tugasnya sepenuh hati, meski tak ada yang mengapresiasi!

Aku jadi terpikir ingin memotret petugas itu, semoga dia masih ada.

Aku menoleh. Kulihat dia sedang berjalan bergegas. Kunyalakan kamera HP. Dia sudah mulai menaiki tangga ke atap gerbong. Aku jepret.

Dia sudah di atap gerbong, berjalan menyusurinya. Aku penasaran. Aku berhenti sejenak mengamatinya, apa sih yang mau ia kerjakan di atap itu?

Ting-tong-teng-tung, sepertinya kereta sebentar lagi diberangkatkan ke tujuan akhir Surabaya Pasar Turi. Petugas itu masih di atap. Dia menarik gulungan ... oh, gulungan selang. Selang itu ia selipkan masuk di kotak besar, sepertinya sedang mengisi tandon air di kamar mandi gerbong.

Ingin kupotret lagi, tapi di kamera dia nyaris tak terlihat, karena latar langit yang masih gelap. Aku melanjutkan langkah ke rambu KELUAR diiringi ting-tong-teng-tung.

Petugas itu masih di benakku. Perannya tak semencolok masinis. Seragamnya tidak sekeren kondektur atau pramugara. Pekerjaannya luput dari perhatian kebanyakan penumpang.

Dalam sistem besar layanan kereta api, dia ibarat sekrup kecil. Namun ia sekrup kecil yang bekerja dengan hati, tanpa menunggu dipuji. Dan meski kita penumpang tak menyadari keberadaannya, yang ia kerjakan sebetulnya berguna.

Aku jadi teringat diskusi dengan kawan-kawan di grup Klub CMid Semarang kemarin. Topiknya soal individualisme, salah satu penyakit peradaban modern.

"Masyarakat individualistik mengkhotbahkan bahwa sang individu dan segala prestasinya itulah segala-galanya dan bahwa setiap orang bisa mendapatkan nasib istimewa. Komunitas tidak penting. Kelompok itu hanya bagi kaum rata-rata. Menjadi 'biasa-biasa saja' adalah kutukan. Hasilnya, sesuai statistik, kebanyakan dari kita akan berakhir sebagai pecundang menyedihkan.

Obat penawarnya adalah menghayati bahwa hidup biasa-biasa saja itu luar biasa – suatu penghargaan yang pantas terhadap kesenangan dan kepahlawanan tanpa tanda jasa sehari-hari."

Di tengah persaingan menjadi yang paling menonjol, perebutan bangku sekolah favorit, pameran prestasi di media sosial, sepertinya lebih sehat bagi jiwa kita untuk mengagumi kerja tulus orang seperti si petugas kereta api tadi.

Menjadi rata-rata itu tidak hina. Yang penting yang menjalani merasa dirinya dan kerjanya bermakna.



Sumber;
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10157416963734390&id=553789389

Minggu, 23 Juni 2019

Ajari Anak Gaya Hidup Hemat Sejak Dini Agar Tidak Konsumtif


Beberapa hari yang lalu anak baru saja dibelikan mainan baru, lalu sekarang sudah minta dibelikan sepatu dan baju baru. Anda pernah mengalami hal itu? Kalau iya, maka Anda patut waspada apabilaa anak kerap minta dibelikan ini itu. Hal itu bisa menggiring anak mempunyai gaya hidup yang konsumtif alias boros. Ketika masih kecil saja sudah boros, bagaimana nanti kalau sudah dewasa ya? Maka dari itu Anda sebagai orang tua harus bisa mengajarkan gaya hidup hemat pada anak mumpung mereka masih kecil.
Ingat, orang tua juga harus memperlihatkan keseriusannya untuk bergaya hidup hemat. Jangan sampai nasehat Anda cuma sebatas untuk anak saja dan sementara Anda bebas untuk boros. Hati-hati ya, karena anak akan meniru apa yang ia lihat dari orang tuanya.

AJARKAN ANAK TENTANG MANFAAT DARI BARANG YANG INGIN DIBELINYA

Ketika anak sudah menggebu-gebu minta dibelikan ini itu, mulai dari makanan sampai barang, Anda bisa menjelaskan kepada mereka tentang apa saja manfaat dari barang maupun makanan yang ingin dibelinya. Jelaskan kepada mereka apabila membeli sesuatu dalam jumlah yang terlalu banyak bakal menimbulkan dampak tertentu. Apabila memang sifatnya tidak terlalu mendesak maka ada baiknya menunda untuk membelinya. Ketika anak sudah mulai paham, Anda bisa meminta anak untuk membuat daftar apa saja yang ingin ia beli. Katakan padanya, buatlah daftar sesuai kebutuhan saja. Jangan sampai hanya karena iri melihat temannya punya mainan baru lantas si anak minta dibelikan mainan yang sama padahal ia belum membutuhkannya. Cara ini bisa mengajarkan anak untuk hemat sekaligus disiplin karena bisa menahan dirinya untuk membeli barang yang tidak dibutuhkannya.
Selain itu, orang tua juga bisa mengajarkan kepada anak mengenai manfaat dari uang. Jelaskan mengenai makna dari uang itu sendiri lalu perkenalkan tentang satuan maupun nilai dari uang baik itu logam maupun kertas. Ajak anak ke pusat perbelanjaan agar ia bisa melihat langsung bagaimana proses transaksi jual beli menggunakan uang. Biarkan si anak terjun langsung untuk membeli barang menggunakan uangnya sendiri. Jelaskan soal barang yang ia beli lalu mengapa butuh uang untuk membayar barang itu.
Ajari anak mengelola uang sakunya. Apabila uang sakunya digunakan dengan baik maka anak bisa menghemat untuk digunakan keesokan harinya lagi atau bahkan ditabung. Mengajari anak untuk hemat juga bisa dilakukan dengan memberinya upah ketika mereka bisa menyelesaikan tugas sekolah maupun tugas di rumah, seperti membereskan mainannya. Adapun besar kecil imbalan yang akan didapatnya sesuai dengan tugas yang diselesaikannya. Makin sulit tugas yang ia kerjakan maka makin besar upah yang ia dapat. Cara ini bisa mengajari anak bagaimana susahnya mencari uang dari hasil bekerja. Apabila mereka sudah paham bahwa tidak mudah untuk mencari uang, maka ia jadi enggan untuk menghambur-hamburkannya.

AJARI ANAK TENTANG MANFAAT MENYISIHKAN UANG UNTUK DITABUNG

Anak perlu tahu tentang tabungan agar tidak sembarangan dalam menggunakan uangnya. Jelaskan kepada anak mengenai apa saja metode menabung, mulai dari celengan sampai membuka rekening pribadi di bank. Belikan anak celengan lucu dan menarik sehingga ia senang untuk memasukan uangnya di celengan itu. Anda juga bisa mengajaknya ke bank untuk membuka rekening pribadi. Jelaskan kepada anak hasil dari tabungannya nanti bisa ia gunakan sebagian untuk membeli barang yang ia inginkan dan sebagian lagi untuk disimpan sebagai uang cadangan.
Selain menabung, ajari anak menyisihkan uang untuk beramal. Orang tua memang perlu mengajari anaknya untuk bersedekah sejak dini karena banyak sekali manfaat yang akan didapat. Anak bisa belajar untuk membantu orang-orang yang kurang beruntung. Ajari anak untuk memasukan uang di kotak amal ketika sedang beribadah di masjid. Anak juga bisa menggunakan uangnya untuk membeli makanan untuk para pengemis di jalan atau anak-anak yatim piatu.



BIASAKAN ANAK UNTUK MENGGUNAKAN LISTRIK DAN AIR SEPERLUNYA SAJA

Selain uang, anak juga harus dibiasakan untuk menghemat energi, seperti listrik dan air sejak dini. Apabila mereka sudah terbiasa sejak kecil maka akan jadi kebiasaan hingga dewasa. Jelaskan kepada anak mengenai apa saja konsekuensi apabila boros dalam menggunakan energi dan juga jelaskan apa saja manfaat apabila mereka bisa menghemat penggunaan energi. Ajari anak untuk selalu mematikan lampu dan peralatan listrik lainnya apabila sudah selesai dipakai. Apabila anak selama ini terbiasa main game dengan PC atau laptop maka mulai sekarang kenalkan mereka dengan permainan tradisional yang juga tak kalah seru meski tanpa listrik. Anda juga bisa mengajak anak untuk melakukan aktifitas bersama yang tidak memerlukan energi listrik maupun air.

Sabtu, 22 Juni 2019

HAL DASAR MENDIDIK ANAK, DIDIKLAH SESUAI JAMANNYA


Mengharapkan anak-anak dapat berhasil, berprestasi, dan memiliki perilaku yang positif tentu saja menjadi keinginan setiap orang tua. Untuk mewujudkannya keinginan itu, Orangtua akan selalu memberikan yang terbaik yang bisa diberikan kepada anaknya.

Namun dalam mendidik anak, orangtua juga perlu memberikan pendidikan dalam rumah yang tepat agar anak-anaknya dapat tumbuh dan berkembang seperti sesuai dengan kemauan dan kemampuan yang dimilikinya. Berikut beberapa hal dasar yang perlu orangtua ketahui dalam mendidik anak:

ORANGTUA HARUS MEYAKINI BAHWA SEMUA ANAK ADALAH ANAK YANG CERDAS TANPA TERKECUALI

Orangtua harus jeli dalam mengenali potensi kecerdasan yang ada di dalam diri anak sehingga dapat memberikan stimulus yang tepat. Semakin dini orangtua mengetahui potensi yang dimiliki anak, kemampuan anak akan semakin tereksplor dan berkembang.

SETIAP ANAK MEMILIKI CARA YANG BERBEDA DALAM MEMPROSES INFORMASI

Orang tua perlu mengetahui gaya belajar anak untuk memproses informasi karena masing-masing anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Idealnya anak tidak dapat dipaksa untuk belajar dengan suasana dan cara yang diinginkan oleh orangtua. Apabila tetap dipaksa hasilnya dapat tidak maksimal dan informasi yang diberikan tidak diterima dengan baik oleh anak.

SETIAP ANAK ADALAH BAIK

Dalam mendidik anak orangtua harus selalu berprasangka baik kepada anak dan selalu berkata positif. Orangtua diharapkan menghindari label negatif yang diberikan kepada anak seperti, anak nakal, anak bodoh, anak pembangkang, dll.

SETIAP ANAK BERHAK UNTUK MEMILIH CUKUP BERIKAN ANAK ARAHAN DAN BUKAN MEMBATASI APA YANG HARUS DILAKUKAN ANAK

Selain itu orangtua dapat memberikan pilihan yang dapat dilakukan anak bukan mendikte apa yang harus dilakukan sesuai keinginan orangtua. Membatasi dan mendikte perilaku anak sama halnya dengan menutup potensi yang ada dalam diri mereka.

SETIAP USAHA ANAK PATUT UNTUK DIAPRESIASI

Orangtua perlu untuk selalu memberikan apresiasi terhadap sekecil apapun usaha yang dibuat oleh anak sekalipun menurut orangtua hasilnya kurang memuaskan. Apresiasi yang diberikan tidak perlu berupa barang, dapat dengan pujian, menepuk pundak anak, memeluk anak, mengajak anak tos, dll. Bentuk apresiasi yang sederhana tersebut dapat membuat anak merasa dihargai dan diperhatikan oleh orangtua, menjaga kepercayaan diri anak, dan membuat anak ingin berusaha lebih baik lagi.

PELAJARAN UNTUK PARA ORANG TUA : KENALI POTENSI ANAKMU

Dari kisah Dedi Corbuzier

Kisah ajaib di siang suntuk saat jemput sekolah.

Azka "pa.. Tadi lomba renang.. I get urutan ke 5!!!"

Me "woooow I'm so proud of you.. You are amazing!!!!"

Azka "yeaaaaaay"

Ibu2 entah arisan di belakang "mas Ded.. Yang tanding kan per 6 orang.. Masak anaknya urutan ke 5 malah bangga.. Anak saya aja urutan ke 3 saya bilang payah... Nanti malas mas Ded..."

Me "Hahaha Iya yah... Wah saya soalnya waktu kecil diajari ayah ibu saya kalau tujuan renang itu Yah supaya gak tenggelam aja sih... Bukan supaya duluan sampe tembok.. Hehehe"

Ibu2 "ah mas Ded bisa aja... Jangan gitu mas.. Ngajar anaknya.. Bener deh nanti malas."

Me "hahah Azka gak malas kok mbak.. Tenang aja.. Kmrn math nya juara 3, catur nya.. Lawan saya aja saya kalah skrg.. Eh anw mbak.. Saya juga gak masalah punya anak malas.. Di hal yang dia gak bisa... Atau gak suka... Yg penting dia usaha... Drpd anak rajin tapi Stress punya ibu yg Stress juga marahi anaknya krn cuma dpt juara 3 lomba renang.... "

Ibu "hehehe... Mas saya jalan dulu Yah.."

Me "gak renang aja mbak?"

Senyap....

Ya ini kejadian benar dan tidak saya ubah ubah...

Apa sih yang sebenarnya terjadi secara gamblang...

Tahukah si ibu kalau Azka luar biasa di catur nya? penting? NO... Sama dengan Renang..

Atau Azka juga mendalami bela diri yg cukup memukau di banding anak seusianya...

Atau.. Azka.. Atau Azka...

Banyak kelebihan Azka..

Sama dengan kalian..

Banyak kelebihan yang kalian punya.. Artinya banyak kelemahan yang kalian. Punya juga..

Tapi apabila para orang tua memaksakan kalian sempurna di semua bidang dan menerapkannya dengan paksaan maka hanya akan terjadi 2 hal...

1. Si anak Stress dan membenci hal itu..

2. Si anak sukses di hal itu dan membenci orang tuanya (Michael Jackson contohnya)

Yuk kita lihat apa yang baik di diri anak kita.. (bila anda orang tua)

Yuk kita komunikasi kan apa yang kita suka (bila kita anak tersebut)

Mengajari dengan kekerasan tidak akan menghasilkan apapun.. Memarahi anak krn pelajaran adalah hal yang bodoh...

Saya sampai sekarang masih bingung mengapa naik kelas tidak naik adalah hal yang menjadi momok bagi ortu (kecuali masalah finansial)

Siapa sih yang menjamin naik kelas jadi sukses kelak?

Saya... Saya 2 kali tidak naik kelas... Yes... I am. Proudly to say..

Ayah saya ambil raport.. Merah semua.. Dia tertawa.. "kamu... Belajar sulap tiap hari kan.. Sampai gak belajar yang lain.."

"iya pa"

"sulapnya jago... Belajarnya naikin Yuk.. Gak usah bagus... Yg penting 6 aja nilainya.. Ok?.. Pokoknya kalau nilai nya kamu 6.. Papa beliin alat sulap baru... Gimana?"

Wow... My target is 6.....

Not 8.. Not 9... NOT 10!!!! It's easy..... Its helping... Its good communication between me and my father.... Its a GOOD Deal... Dan Ibu saya? Mendukung hal itu.

Apa yang mereka dapat saat ini?

Anaknya yang nilainya tidak pernah lebih dr 6/7 tetap sekolah.. Kuliah... Jadi dosen Tamu .. Mengajar di beberapa kampus..

Oh.. Anaknya...

Become one thing they never imagine...

World Best Mentalist

(Merlin Award Winner : penghargaan tertinggi di seni sulap dunia) 2 kali berturut turut....

Apa Yang terjadi kalau saat itu saya dihukum... Dimarahi.. Di larang lagi bermain sulap?...

Apa? Maybe I be one of the people working on bus station... ( other Bad... Not Great)

Yuk stop Memarahi anak krn pelajaran nya... Karena ke unikan nya...

Kita cari apa yang mereka suka... Kita dukung..

U never know what it will bring them in the future... Might indeed surprise you

_______________

Ayah Bunda sudah sadari belum bahwa setiap anak itu unik dan punya kelebihan berbeda dan adalah tugas kita untuk menemukan talentanya dan membuat ia mahir di hal/bidang tersebut 😊
Sumber Timeline FB.