Penerjemah

Cari

Sabtu, 14 September 2019

BERDAGANG ITU

Dagang itu bukan perkara laku sedikit atau banyak..

Dagang itu bicara tentang mental..
Mental bahwa dagang itu :
tak selalu laku,
tak selalu mulus..
kadang sepi pembeli..
kadang untung sedikit..
Seringkali juga rugi banyak..😊

Tapi..
Seni berdagang tetaplah indah...

Saat laku...
Rejeki itu derasnya sederas air hujan yang paling deraas..menguji pedagang untuk bersyukur dan tidak sombong, serta tidak lalaikan kewajiban dari Allah.

Tapi...
Saat sepi?
Sepinya seperti kemarau yang kering, Kering kerontang...
Sebaiknya juga tetap hening..
maka ia diuji dengan pedih dan sabar.

Dan inilah yang harus dijalani, bagaimana pun Allah menentukan takdir-Nya

Dan yang harus terus diyakini adalah:
Inilah jalan nafkah,
yang terkandung berlimpah di dalamnya banyak berkah...

Inilah jalan nafkah,
yang bisa memperbanyak teman & menambah kawan juga menjalin tali siraturrohim yang erat kepada karib kerabat serta menjalin ukhuwah dengan para sahabat.

Inilah jalan nafkah,
Yang Rasul dan para Sahabat lakukan...

Inilah jalan nafkah,
Yang 9 pintunya terbuka..
Untuk mereka yang mau bersusah payah tanpa keluh kesah...

Dan juga yang mesti diingat..
Harta hasil dagang, bukanlah semata mata kekayaan yang bisa kita dapatkan...

Tapi...
Seberapa besar dari harta itu bisa bermanfaat untuk membahagiakan keluarga juga orang lain..baik miskin atau fakir

Karena kebahagiaan hakikatnya adalah disaat kita mampu membahagiakan keluarga dan orang lain yang membutuhkan..
Dan juga meninggikan kalimat Allah di muka bumi dari andil harta kita..

Semakin banyak uang yang kita kumpulkan, semakin banyak yang bisa kita amalkan..meskipun untuk beramal sholeh tak melulu dengan uang.

Jadi...
Teruslah berdagang
Teruslah memburu omzet juga profit , tapi tentu tidak lupa ketika barang dagangan dan harta sampai nisab wajib berzakat...

Sedikit atau banyak hasil yang didapat itu tetaplah indah, karena itulah seni dalam berdagang..ada rasa syukur tersendiri yang hanya bisa dirasakan seorang pedagang...baik dalam suka maupun duka.

Selamat menjadi pedagang yang profesional, Amanah dan mampu menjadi manfaat bagi sesama. Aamiin

Tetap Semangat !!

Jumat, 13 September 2019

ANAKNYA KOK BELUM JALAN?


Sedikit cerita nih ya bund.. Tetanggaku dulu pnya anak usia nya 1Tahun 3 bulan dan anak tak kunjung jalan, mulai deh bnyak yg nanyakin, ngbandingi dgn anak mereka, bahkan ngata2ain.. Stelah sampai drumah si ibu jelas sedih dan bertnya2 dlm hati knp anak nya seperti ini dan tdk sperti ank lain yg aktif uda bisa lari ksana kesini dan si ibu mulai berfikir utk militer'in si anak dengan lebih giat lagi dan memperpnjang waktu latihan jalan dengan cara di tateh ,pagi, siang, sore, malam trus di tateh  sampai si anak lelah krna trus di paksa si ibu agar cepet jalan, bbrpa hari brlalu dan akhir nya si anak jatuh sakit karna kelelahan ..bukan karna kelelahan tapi karna mulut mulut julid mereka yg tidak bertanggung jawab..!!! Bayangin yah bund betapa sakit yg di rasakan si anak karna trus di paksa jalan, anak yg jdi korban.!!😈😈
STOP ngebanding bandingi anak, Allah menitipkan anak pada kita untuk di rawat, di didik dengan penuh kasih sayang dan di buat bahagia bukan untuk ajang perlombaan.
.
Saya pribadi slalu berusaha merawat mizyan menjadi bayi yg bahagia dan saya tdk memaksakan mizyan harus jalan,bahkan saya tdk memberikan Alat berupa baby walker pada usia dini utk memaksanya berjalan ,biar lah dya berjalan dengan Alami kalau dya blom mau jalan jangan paksa dan jika mmg sudah waktu nya jalan dya pasti akan jalan .
STOP MOM SHAMING..!!! .
.
.
.
.
.
. 📝Alhamdulilah sekarang mizyan sudah bisa ngelangkah 2-3 langkah

Source from @tips_mpasi
#momshaming #julid #parenting #mpasi - #regrann

Senin, 09 September 2019

CARA MEMUTUS SIKLUS ANAK NAKAL



Saat ngopi bareng mas Dodik Mariyanto di teras belakang rumah, iseng-iseng saya buka obrolan dengan satu kalimat tanya:

"Mengapa anak baik biasanya semakin baik, dan anak nakal biasanya semakin nakal ya mas?"
Mas Dodik Mariyanto mengambil kertas dan spidol, kemudian membuat beberapa lingkaran-lingkaran.
"Wah suka banget, bakalan jadi obrolan berbobot nih", pikir saya ketika melihat kertas dan spidol di tangan mas Dodik.

Mas Dodik mulai menuliskan satu hadist:

*رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِد*ِ
_*“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua”*_

Artinya setiap anak yang baik, pasti membuat ridho orangtuanya, hal ini akan membuat Allah Ridho juga.

Tapi setiap anak nakal, pasti membuat orangtuanya murka, dan itu akan membuat Allah murka juga.

"Kamu pikirkan implikasi berikutnya dan cari literatur yang ada untuk membuat sebuah pola", tantang mas Dodik ke saya.
Waaah pak Dosen mulai menantang anak baik ya, suka saya.

Setelah membolak balik berbagai literatur yang ada, akhirnya saya menemukan satu tulisan menarik yang ditulis oleh kakak kelas mas Dodik, yaitu mas Dr. Agus Purwanto DSc. di sana beliau menuliskan bahwa anak nakal dan anak baik itu bergantung pada ridho dan murka orangtuanya.

Akhirnya kami berdua mengolahnya kembali, membuatnya menjadi siklus anak baik (lihat gambar siklus 1) dan siklus anak nakal ( lihat siklus 2)

Siklus Anak Baik ( siklus 1)
➡️ Anak Baik -> orangtua Ridho -> Allah Ridho -> keluarga berkah -> bahagia -> anak makin baik.

Siklus Anak nakal ( siklus 2)
⛔ Anak Nakal -> orangtua murka -> Allah Murka -> keluarga tidak berkah -> tidak bahagia -> anak makin nakal.

Kalau tidak ada yang memutus siklus tersebut, maka akan terjadi pola anak baik akan semakin baik, anak nakal akan semakin nakal.

*Bagaimana cara memutus siklus Anak Nakal ?

▶️ ternyata kuncinya bukan pada anak melainkan pada ORANGTUANYA.
Anak Nakal -> *ORANGTUA RIDHO* ->Allah Ridho -> keluarga berkah -> bahagia -> anak jadi baik.

Berat? iya, maka nilai kemuliaannya sangat tinggi. *Bagaimana caranya kita sebagai orangtua/guru bisa ridho ketika anak kita nakal?*
ini kuncinya:
*َإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ“*

*Bila kalian memaafkannya...menemuinya dan melupakan kesalahannya...maka ketahuilah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS 64:14).*

*Caranya* orangtua ridho adalah menerima anak tersebut, memaafkan dan mengajaknya dialog, rangkul dengan sepenuh hati, terakhir lupakan kesalahannya.

Kemudian sebagai pengingat selanjutnya, kami menguncinya dengan pesan dari Umar bin Khattab:

⭐Jika kalian melihat anakmu/anak didik mu berbuat baik, maka puji dan catatlah, apabila anakmu/anak didikmu berbuat buruk, tegur dan jangan pernah engkau mencatatnya.
(Umar Bin Khattab)

 saya dapat do'a seperti ini, artinya:

🌻"Ya Allah, aku bersaksi bahwa aku ridho kepada anakku (dg menyebutkan nama anak) dg ridho yang paripurna, ridho yg sempurna dan ridho yg paling komplit. Maka turunkanlah ya Allah keridhoan-Mu kepadanya demi ridhoku kepadanya.

🌾Tidak ada anak nakal, yang ada hanyalah anak belum tau.

🌹Tidak ada anak nakal, yang ada hanyalah orang tua yang tak sabar.

🌺 Tak ada anak nakal, yang ada hanyalah pendidik yang terburu-buru melihat hasil

Semoga bermanfa'at
Barakallahu fiikum...
silahkan share jika bermanfaat...

Tulisan ini ditulis oleh ibu septi peni wulandani founder institut ibu profesional, istri dari bapak Dodik Mariyanto 

Dan versi lengkapnya bisa dicek ke web komunitas ibuprofesional.com

#selfreminder #parenting #copas