Penerjemah

Cari

Sabtu, 22 Juni 2019

PELAJARAN UNTUK PARA ORANG TUA : KENALI POTENSI ANAKMU

Dari kisah Dedi Corbuzier

Kisah ajaib di siang suntuk saat jemput sekolah.

Azka "pa.. Tadi lomba renang.. I get urutan ke 5!!!"

Me "woooow I'm so proud of you.. You are amazing!!!!"

Azka "yeaaaaaay"

Ibu2 entah arisan di belakang "mas Ded.. Yang tanding kan per 6 orang.. Masak anaknya urutan ke 5 malah bangga.. Anak saya aja urutan ke 3 saya bilang payah... Nanti malas mas Ded..."

Me "Hahaha Iya yah... Wah saya soalnya waktu kecil diajari ayah ibu saya kalau tujuan renang itu Yah supaya gak tenggelam aja sih... Bukan supaya duluan sampe tembok.. Hehehe"

Ibu2 "ah mas Ded bisa aja... Jangan gitu mas.. Ngajar anaknya.. Bener deh nanti malas."

Me "hahah Azka gak malas kok mbak.. Tenang aja.. Kmrn math nya juara 3, catur nya.. Lawan saya aja saya kalah skrg.. Eh anw mbak.. Saya juga gak masalah punya anak malas.. Di hal yang dia gak bisa... Atau gak suka... Yg penting dia usaha... Drpd anak rajin tapi Stress punya ibu yg Stress juga marahi anaknya krn cuma dpt juara 3 lomba renang.... "

Ibu "hehehe... Mas saya jalan dulu Yah.."

Me "gak renang aja mbak?"

Senyap....

Ya ini kejadian benar dan tidak saya ubah ubah...

Apa sih yang sebenarnya terjadi secara gamblang...

Tahukah si ibu kalau Azka luar biasa di catur nya? penting? NO... Sama dengan Renang..

Atau Azka juga mendalami bela diri yg cukup memukau di banding anak seusianya...

Atau.. Azka.. Atau Azka...

Banyak kelebihan Azka..

Sama dengan kalian..

Banyak kelebihan yang kalian punya.. Artinya banyak kelemahan yang kalian. Punya juga..

Tapi apabila para orang tua memaksakan kalian sempurna di semua bidang dan menerapkannya dengan paksaan maka hanya akan terjadi 2 hal...

1. Si anak Stress dan membenci hal itu..

2. Si anak sukses di hal itu dan membenci orang tuanya (Michael Jackson contohnya)

Yuk kita lihat apa yang baik di diri anak kita.. (bila anda orang tua)

Yuk kita komunikasi kan apa yang kita suka (bila kita anak tersebut)

Mengajari dengan kekerasan tidak akan menghasilkan apapun.. Memarahi anak krn pelajaran adalah hal yang bodoh...

Saya sampai sekarang masih bingung mengapa naik kelas tidak naik adalah hal yang menjadi momok bagi ortu (kecuali masalah finansial)

Siapa sih yang menjamin naik kelas jadi sukses kelak?

Saya... Saya 2 kali tidak naik kelas... Yes... I am. Proudly to say..

Ayah saya ambil raport.. Merah semua.. Dia tertawa.. "kamu... Belajar sulap tiap hari kan.. Sampai gak belajar yang lain.."

"iya pa"

"sulapnya jago... Belajarnya naikin Yuk.. Gak usah bagus... Yg penting 6 aja nilainya.. Ok?.. Pokoknya kalau nilai nya kamu 6.. Papa beliin alat sulap baru... Gimana?"

Wow... My target is 6.....

Not 8.. Not 9... NOT 10!!!! It's easy..... Its helping... Its good communication between me and my father.... Its a GOOD Deal... Dan Ibu saya? Mendukung hal itu.

Apa yang mereka dapat saat ini?

Anaknya yang nilainya tidak pernah lebih dr 6/7 tetap sekolah.. Kuliah... Jadi dosen Tamu .. Mengajar di beberapa kampus..

Oh.. Anaknya...

Become one thing they never imagine...

World Best Mentalist

(Merlin Award Winner : penghargaan tertinggi di seni sulap dunia) 2 kali berturut turut....

Apa Yang terjadi kalau saat itu saya dihukum... Dimarahi.. Di larang lagi bermain sulap?...

Apa? Maybe I be one of the people working on bus station... ( other Bad... Not Great)

Yuk stop Memarahi anak krn pelajaran nya... Karena ke unikan nya...

Kita cari apa yang mereka suka... Kita dukung..

U never know what it will bring them in the future... Might indeed surprise you

_______________

Ayah Bunda sudah sadari belum bahwa setiap anak itu unik dan punya kelebihan berbeda dan adalah tugas kita untuk menemukan talentanya dan membuat ia mahir di hal/bidang tersebut 😊
Sumber Timeline FB.

Selasa, 28 Agustus 2018

Antara 1 Teladan dan 1000 Nasihat

Dunia anak memang tidak ada habisnya untuk dibahas. Selalu ada saja kisah unik dan menarik tuk dikupas. Banyak diantara para orang tua yang menuntut sang buah hati agar nurut dan selayaknya “orang dewasa” yang tau mana yang baik dan buruk. Namanya juga anak [red:maklum]. Kita mungkin sering melupakan bahwa apa yang anak lihat dari figure orang tuanya, maka itu yang akan ia tiru. Atau singkat kata perilaku anak adalah cerminan dari perilaku orang tua.  Benar kata pepatah, 1 teladan lebih baik dari 1000 nasihat.



Orang tua yang banyak “suaranya” berharap si anak takut dan respect, justru akan berbanding terbalik karna anak akan semakin bandel dan kebal dengan suara nada2 tinggi dan menjadikan anak susah  untuk dinasihati.

Orang tua yang gemar main tangan ketika anaknya nakal, menjadikan si anak akan ringan tangan ketika ia merasa terancam dan dengan mudahnya tangan mendarat ke pipi ataupun bagian tubuh temannya. Sehingga hal ini menjadikan anak mudah ringan tangan dan endingnya akan dijauhi teman2nya. Karna ga’ada satupun orang tua temannya yang mengijinkan anak mereka bermain dengan yang bersangkutan.

Teringat sebuah kisah dimasa silam tentang teladan2 yang diberikan oleh sang ibu. Ntah disadari atau tidak, Ibu mengajarkan kepada anaknya bagaimana caranya berbagi. Berbagi sesuai dengan kemampuannya. Ketika di rumah terdapat makanan berlebih sang ibu menyuruh sang anak untuk memberi tetangga sebelah rumah, dan itu terjadi tidak hanya sekali dua kali. Ketika teman anak2 ibu bermain ke rumah, tak segan ibu menyuruh mereka untuk makan bersama dengan lauk seadanya. Dan itu terjadi tidak hanya dengan satu atau dua orang teman anaknya. Diperjalanan hidup anaknya, ia akan menjadi anak yang peka terhadap lingkungan dan tidak pelit.

Ketika orang tua ramah atau gapyak dengan orang yang ia temui, si anak akan meniru, dan ramah terhadap orang lain. karakter tersebut mendarah daging di tubuhnya, sehingga ramah sudah melekat dalam tradisi keluarga tersebut. Ketika orang tua gemati dengan orang lain, si anak-pun akan begitu. Ia akan mudah mencintai dengan tulus kepada orang di sekelilingnya.

Jadi, sekarang tugas kita, memilih sikap apa yang akan kita ambil supaya sang buah hati berperilaku baik dalam arti sesungguhnya. Karena 1 teladan orang tua sungguh jitu dibanding dengan 1000 nasihat. Dan itu  benar adanya. Tanpa banyak teori2 memusingkan si buah hati dengan mudahnya mencontoh perilaku yang orang tuanya lakukan. Singkat kata, jika kita menginginkan buah hati berperilaku baik, selayaknya kita mencontohkannya terlebih dahulu untuk menjadi baik dalam arti sesungguhnya., karna perilaku anak adalah cerminan dari perilaku orang tuanya. And let’s try at u’r home..




#salam jiwa berbahagia..

https://www.kompasiana.com/anapujiastuti/54f84c33a33311f67d8b45e3/antara-1-teladan-dan-1000-nasihat