Penerjemah

Cari

Minggu, 23 Juni 2019

Ajari Anak Gaya Hidup Hemat Sejak Dini Agar Tidak Konsumtif


Beberapa hari yang lalu anak baru saja dibelikan mainan baru, lalu sekarang sudah minta dibelikan sepatu dan baju baru. Anda pernah mengalami hal itu? Kalau iya, maka Anda patut waspada apabilaa anak kerap minta dibelikan ini itu. Hal itu bisa menggiring anak mempunyai gaya hidup yang konsumtif alias boros. Ketika masih kecil saja sudah boros, bagaimana nanti kalau sudah dewasa ya? Maka dari itu Anda sebagai orang tua harus bisa mengajarkan gaya hidup hemat pada anak mumpung mereka masih kecil.
Ingat, orang tua juga harus memperlihatkan keseriusannya untuk bergaya hidup hemat. Jangan sampai nasehat Anda cuma sebatas untuk anak saja dan sementara Anda bebas untuk boros. Hati-hati ya, karena anak akan meniru apa yang ia lihat dari orang tuanya.

AJARKAN ANAK TENTANG MANFAAT DARI BARANG YANG INGIN DIBELINYA

Ketika anak sudah menggebu-gebu minta dibelikan ini itu, mulai dari makanan sampai barang, Anda bisa menjelaskan kepada mereka tentang apa saja manfaat dari barang maupun makanan yang ingin dibelinya. Jelaskan kepada mereka apabila membeli sesuatu dalam jumlah yang terlalu banyak bakal menimbulkan dampak tertentu. Apabila memang sifatnya tidak terlalu mendesak maka ada baiknya menunda untuk membelinya. Ketika anak sudah mulai paham, Anda bisa meminta anak untuk membuat daftar apa saja yang ingin ia beli. Katakan padanya, buatlah daftar sesuai kebutuhan saja. Jangan sampai hanya karena iri melihat temannya punya mainan baru lantas si anak minta dibelikan mainan yang sama padahal ia belum membutuhkannya. Cara ini bisa mengajarkan anak untuk hemat sekaligus disiplin karena bisa menahan dirinya untuk membeli barang yang tidak dibutuhkannya.
Selain itu, orang tua juga bisa mengajarkan kepada anak mengenai manfaat dari uang. Jelaskan mengenai makna dari uang itu sendiri lalu perkenalkan tentang satuan maupun nilai dari uang baik itu logam maupun kertas. Ajak anak ke pusat perbelanjaan agar ia bisa melihat langsung bagaimana proses transaksi jual beli menggunakan uang. Biarkan si anak terjun langsung untuk membeli barang menggunakan uangnya sendiri. Jelaskan soal barang yang ia beli lalu mengapa butuh uang untuk membayar barang itu.
Ajari anak mengelola uang sakunya. Apabila uang sakunya digunakan dengan baik maka anak bisa menghemat untuk digunakan keesokan harinya lagi atau bahkan ditabung. Mengajari anak untuk hemat juga bisa dilakukan dengan memberinya upah ketika mereka bisa menyelesaikan tugas sekolah maupun tugas di rumah, seperti membereskan mainannya. Adapun besar kecil imbalan yang akan didapatnya sesuai dengan tugas yang diselesaikannya. Makin sulit tugas yang ia kerjakan maka makin besar upah yang ia dapat. Cara ini bisa mengajari anak bagaimana susahnya mencari uang dari hasil bekerja. Apabila mereka sudah paham bahwa tidak mudah untuk mencari uang, maka ia jadi enggan untuk menghambur-hamburkannya.

AJARI ANAK TENTANG MANFAAT MENYISIHKAN UANG UNTUK DITABUNG

Anak perlu tahu tentang tabungan agar tidak sembarangan dalam menggunakan uangnya. Jelaskan kepada anak mengenai apa saja metode menabung, mulai dari celengan sampai membuka rekening pribadi di bank. Belikan anak celengan lucu dan menarik sehingga ia senang untuk memasukan uangnya di celengan itu. Anda juga bisa mengajaknya ke bank untuk membuka rekening pribadi. Jelaskan kepada anak hasil dari tabungannya nanti bisa ia gunakan sebagian untuk membeli barang yang ia inginkan dan sebagian lagi untuk disimpan sebagai uang cadangan.
Selain menabung, ajari anak menyisihkan uang untuk beramal. Orang tua memang perlu mengajari anaknya untuk bersedekah sejak dini karena banyak sekali manfaat yang akan didapat. Anak bisa belajar untuk membantu orang-orang yang kurang beruntung. Ajari anak untuk memasukan uang di kotak amal ketika sedang beribadah di masjid. Anak juga bisa menggunakan uangnya untuk membeli makanan untuk para pengemis di jalan atau anak-anak yatim piatu.



BIASAKAN ANAK UNTUK MENGGUNAKAN LISTRIK DAN AIR SEPERLUNYA SAJA

Selain uang, anak juga harus dibiasakan untuk menghemat energi, seperti listrik dan air sejak dini. Apabila mereka sudah terbiasa sejak kecil maka akan jadi kebiasaan hingga dewasa. Jelaskan kepada anak mengenai apa saja konsekuensi apabila boros dalam menggunakan energi dan juga jelaskan apa saja manfaat apabila mereka bisa menghemat penggunaan energi. Ajari anak untuk selalu mematikan lampu dan peralatan listrik lainnya apabila sudah selesai dipakai. Apabila anak selama ini terbiasa main game dengan PC atau laptop maka mulai sekarang kenalkan mereka dengan permainan tradisional yang juga tak kalah seru meski tanpa listrik. Anda juga bisa mengajak anak untuk melakukan aktifitas bersama yang tidak memerlukan energi listrik maupun air.

Sabtu, 22 Juni 2019

HAL DASAR MENDIDIK ANAK, DIDIKLAH SESUAI JAMANNYA


Mengharapkan anak-anak dapat berhasil, berprestasi, dan memiliki perilaku yang positif tentu saja menjadi keinginan setiap orang tua. Untuk mewujudkannya keinginan itu, Orangtua akan selalu memberikan yang terbaik yang bisa diberikan kepada anaknya.

Namun dalam mendidik anak, orangtua juga perlu memberikan pendidikan dalam rumah yang tepat agar anak-anaknya dapat tumbuh dan berkembang seperti sesuai dengan kemauan dan kemampuan yang dimilikinya. Berikut beberapa hal dasar yang perlu orangtua ketahui dalam mendidik anak:

ORANGTUA HARUS MEYAKINI BAHWA SEMUA ANAK ADALAH ANAK YANG CERDAS TANPA TERKECUALI

Orangtua harus jeli dalam mengenali potensi kecerdasan yang ada di dalam diri anak sehingga dapat memberikan stimulus yang tepat. Semakin dini orangtua mengetahui potensi yang dimiliki anak, kemampuan anak akan semakin tereksplor dan berkembang.

SETIAP ANAK MEMILIKI CARA YANG BERBEDA DALAM MEMPROSES INFORMASI

Orang tua perlu mengetahui gaya belajar anak untuk memproses informasi karena masing-masing anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Idealnya anak tidak dapat dipaksa untuk belajar dengan suasana dan cara yang diinginkan oleh orangtua. Apabila tetap dipaksa hasilnya dapat tidak maksimal dan informasi yang diberikan tidak diterima dengan baik oleh anak.

SETIAP ANAK ADALAH BAIK

Dalam mendidik anak orangtua harus selalu berprasangka baik kepada anak dan selalu berkata positif. Orangtua diharapkan menghindari label negatif yang diberikan kepada anak seperti, anak nakal, anak bodoh, anak pembangkang, dll.

SETIAP ANAK BERHAK UNTUK MEMILIH CUKUP BERIKAN ANAK ARAHAN DAN BUKAN MEMBATASI APA YANG HARUS DILAKUKAN ANAK

Selain itu orangtua dapat memberikan pilihan yang dapat dilakukan anak bukan mendikte apa yang harus dilakukan sesuai keinginan orangtua. Membatasi dan mendikte perilaku anak sama halnya dengan menutup potensi yang ada dalam diri mereka.

SETIAP USAHA ANAK PATUT UNTUK DIAPRESIASI

Orangtua perlu untuk selalu memberikan apresiasi terhadap sekecil apapun usaha yang dibuat oleh anak sekalipun menurut orangtua hasilnya kurang memuaskan. Apresiasi yang diberikan tidak perlu berupa barang, dapat dengan pujian, menepuk pundak anak, memeluk anak, mengajak anak tos, dll. Bentuk apresiasi yang sederhana tersebut dapat membuat anak merasa dihargai dan diperhatikan oleh orangtua, menjaga kepercayaan diri anak, dan membuat anak ingin berusaha lebih baik lagi.