Penerjemah

Cari

Jumat, 20 Mei 2022

INVESTASI ANAK, INVESTASI ORANG TUA

Kebahagiaan anak adalah kebahagiaan orang tua, pun sebaliknya begitu kebahagiaan orang tua adalah kebahagiaan anak. Salah satu kunci kebahagiaan antara orang tua dengan anak adalah komunikasi.

Nah Idul Fitri 1443 H ini, Yahya pertama kali mendapat THR dari sanak keluarga, saudara dan tetangga di suasana Lebaran yang istimewa ini. Usia Yahya baru tiga tahun, jadi belum bisa mengerti perihal komunikasi dan investasi. Maka dari itu, saya selaku ayahnya memberikan investasi jangka panjang sesuai amanah THR yang diberikan, untuk Yahya dan kelak akan kami komunikasikan demi kebaikan bersama.

Pagi ini saya mendatangi Butik Emas ANTAM Jogja untuk menukar THR menjadi kepingan logam mulia untuk Yahya. Selain menjadi investasi jangka panjang namun juga mengamankan uang agar tidak mengalami inflasi termakan perkembangan jaman.

Setiap orang tua memiliki cara untuk mendidik anak perihal keuangan dan inilah cara saya untuk mengelola keuangan pribadi Yahya untuk masa depan yang lebih cerah.

Sehat selalu untuk para orang tua, selalu jalin komunikasi dengan buah hati tercintanya.

Salam.

MAKANAN GOSONG TIDAK MENYAKITI SIAPAPUN

Mantan presiden India, DR. Abdul Kalam berkata, “Waktu aku masih kecil, ibuku memasak makanan untuk kami. Suatu malam dia membuat makan malam setelah seharian bekerja keras,

Ibu meletakan sepiring ‘sabzi’ dan roti gosong didepan Ayahku".


Aku menunggu untuk melihat apakah ada respon negatif dari Ayah terhadap  roti gosong itu. 

Ternyata Ayahku tenang saja makan rotinya, Ayah bertanya padaku, "bagaimana kegiatan di sekolahmu hari ini?".

Aku tidak ingat apa yang kukatakan padanya malam itu, tapi yang aku ingat aku mendengar Ibu meminta maaf kepada Ayah atas roti yang gosong itu.

Aku tak akan pernah lupa yang ayah katakan, sambil tersenyum ayah mengatakan, "Sayang, aku sesekali suka makan roti gosong”, sambil mencium kening Ibu.

Malamnya sebelum tidur aku mencium pipi Ayah, mengucapkan selamat malam. Aku bertanya apa Ayah benar-benar menyukai rotinya yang gosong.

Ayah memelukku,

“Ibumu melalui hari yang berat dengan pekerjaan hariannya dari bangun sampai tidur lagi, dan tentu Ibumu benar-benar lelah. Roti gosong tidak pernah menyakiti siapapun, kata-kata kasarlah yang akan "menyakiti” hati Ibumu".

"Kau tahu Nak? hidup ini penuh dengan hal-hal yang tidak sempurna dan orang-orang yang tidak sempurna. Ayahpun bukan lelaki sempurna, belajarlah untuk menerima "ketidak-sempurnaan" itu supaya kamu bisa menikmati kebahagiaan bersama keluargamu nanti".