Penerjemah

Cari

Jumat, 27 September 2013

Kepompong, Mendengarkan Dalam Tenang..

ada masa, dimana fase kepompong itu tiba..
sunyi, hening dalam kedamaian..
diam, mendengarkan dalam tenang..
saat-saat untuk lebih sedikit berbicara..

mendengarkan, serasa hal yang mudah..
namun tidak semudah itu..
mendengarkan butuh kekuatan besar..
ketenangan, kejernihan dan menekan ego yang ada..

dalam diam, kepompong mendengarkan..
hening menenteramkan..
berusaha memahami situasi yang ada..
tak lantas membantah maupun menyanggah..

kepompong.. laksana diam tanpa perbuatan..
tidak, dalam diam tetap berusaha mempersembahkan yang terbaik..

kepompong..

berharap pada fese akhir berubah menjadi kumbang..
kuat, tangguh dan tegas
atau bermetafora menjadi kupu-kupu..
indah, anggun mempesona..

inilah fase yang menentukan, kepompong..
yang tak serta merta diam tanpa usaha..
berpasrah berubah menjadi lalat..
yang hidupnya tak jauh dari hal-hal kotor..

kepompong..
fase yang kini sedang kujalani..
semoga bisa menjadi sosok yang lebih baik..
untuknya, untuk mereka, untuk semua yang kucintai...

Jumat, 17 Mei 2013

anak adalah cerminan orangtua..

tulisan ini dibuat dari apa yang saya lihat tadi siang. pukul 10 siang sepulang dari sebuah bank. cuaca cukup terik. sesampai di perempatan ring road timur, kebetulan lampu merah. saya berhenti di sebelah pinggir dan sebelah saya selisih satu sepeda motor ada seorang gadis kecil membonceng ayahnya. gadis kecil itu sepertinya pulang sekolah karena memakai baju seragam sebuah sekolah dasar swasta. sembari membonceng ayahnya, gadis kecil itu minum es karena memang matahari bersinar terang tanpa terhalang awan.
selang waktu, es yang diminum habis. sang anak bertanya kepada ayahnya, "bekas tempat es dibuang dimana yah?" ayahnya pun menjawab enteng, "buang saja di sini." hmm, dalam batin ingin sekali saya tegur sang ayah. si gadis kecil itu pun tampak ragu membuang sampah di jalan. tampak jelas dia tak ingin membuang sampah sembarangan, namun sang ayah tak memberi kesempatan untuk menepi. dan akhirnya, lampu hijau menyala seketika itupun si gadis kecil membuang sampah di jalan dengan penuh keraguan yang sangat jelas karena dia membuang sampah secara sembunyi-sembunyi layaknya orang tak sengaja menjatuhkan sesuatu di jalan.
semoga suatu saat anak itu menjadi pribadi yang lebih baik lagi yang memiliki pemikiran yang lebih dewasa dan semoga sang ayah mendapat pencerahan.

"mari kita jaga kebersihan lingkungan bersama-sama, buang sampah pada tempatnya"