Penerjemah

Cari

Sabtu, 14 Januari 2023

PEJUANG GARIS BIRU

Video ini sangat bagus, sangat memberi motivasi kepada para pasangan suami istri yang merindukan momongan.

Saya unggah video ini, karena saya dan istri adalah salah satu dari pejuang garis biru tersebut dan ingin berbagi sedikit motivasi yang mungkin akan menginspirasi bagi yang membaca postingan saya ini.

Bagi sebagian orang, setelah menikah mereka dikaruniai momongan yang lucu dan menggemaskan selang satu tahun pernikahan. Kebahagiaan yang sempurna bagi pasangan suami istri yang baru menikah.

Ada pula pasangan suami istri yang harus berjuang demi mendapatkan buah hati yang dinanti. Kesana kemari pindah dokter, pindah rumah sakit, minum ini itu dan lain sebagainya diiringi doa kepada Sang Maha Kuasa demi buah hati.

Segala daya upaya diusahakan, kadang harus mengeluarkan biaya yang sangat besar. Itu bukanlah hal yang besar bagi pasutri yang mendamba buah hati dan saya pernah di posisi itu.

Selang satu tahun setelah menikah, kami belum mendapatkan momongan. Kami tidak mempermasalahkan hal tersebut. Selang dua tahun kami pun belum diberi momongan, kami pun masih tetap biasa. Kami berpasrah pada Allah SWT Sang Pemberi Rejeki. 

Namun memasuki tahun ketiga banyak omongan dari luar yang kadang mengusik hati. Bla bla bla bla. Ba bi bu ba. Ya. Mengusik hati. Sedih. Marah. Dan segala emosi menjadi satu di dalam hati. Berkecamuk.

Setelah kami pikir, sebenarnya orang-orang di luar sana, perhatian kepada kami. Menanyakan kondisi kami. Hanya saja, kurang tepat waktunya. Itu perasaan kami. Akhirnya, kami berdua memutuskan untuk bangkit. Untuk tetap bahagia dalam penantian si buah hati.

Di tahun ketiga tersebut, kami yang ada hanya berlibur dan healing. Touring, camping, touring, camping. Begitu seterusnya. Melepaskan penat dan mengisi hati dengan kebahagiaan. Setelah terisi dengan kebahagiaan, kami mengurus beberapa agenda sosial. Pagi, siang dan malam. Begitu terus hingga beberapa bulan lamanya.

Pada akhir 2017 semua agenda sosial terselesaikan dan suatu pagi di bulan Januari 2018, istri membangunkan saya dengan menunjukkan dua garis pada testpack. Kami berdua masih ragu. Keesokannya, ternyata positif 2 garis biru. 

Kami pun langsung ke dokter untuk lebih memastikan, dan alhamdulillah Allah SWT mempercayakan calon buah hati kepada kami yang pada akhirnya lahir di bulan September. Sosok bayi mungil, Yahya Abizar Padma Perwira.

Apa yang kami alami di atas, masih belum seberapa dibanding perjuangan beberapa saudara dan tetangga yang membutuhkan waktu belasan bahkan puluhan tahun demi mendapatkan sang buah hati.

Maka dari itu, kepada engkau yang mendamba buah hati, tetap optimis, semangat dan bahagia. Itu yang terpenting. Diiringi usaha dan doa kepada Yang Maha Kuasa.

Bagi siapapun di luar sana, jika ada pasutri yang belum memiliki momongan, mohon dijaga segala ucapan. Tahan. Cukup doakan dalam hati kepada pasutri itu agar segera mendapatkan buah hati.

Salam untuk Para Pejuang Biru. Kalian hebat!

Terimakasih Untuk Istriku.

Terimakasih Untuk Keluargaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"suara hati yang tersurat,
terbaca makna yang tersirat.."

terimakasih telah menyempatkan waktu untuk membaca Blog saya dan jangan lupa berkomentar dalam buku tamu pojok kiri bawah atau di kotak komentar yang tersedia (bisa juga klik ikon Erlemeyer FB SMTI di bagian bawah Blog ini untuk berkomentar dengan media sosial lainnya..)
salam..:)